Jarak tempuh menuju alam barzah sangat cepat,
secepat kilatan cahaya. Jaraknya hanya dibatasi oleh satu nafas yang tak
berhembus lagi. Tak perlu membawa kendaraan, tak perlu berjalan
berlari, tak perlu berjalan kaki sebab sudah ada malaikat maut yang akan
menjemputnya. Dekatnya jarak dan penjemputan malaikat maut, membuat
manusia tak siap untuk berbuat kebaikan
walau
hanya tersenyum, walau hanya menggerakan bibir untuk berdzikir, walau
hanya ingin mengucapka istighfar, semuanya sudah terlambat seperti kayu
yang sudah menjadi arang.
Proses ini dirancang oleh Allah, agar
manusia bertafakur, berkotempelasi, berfikir, berjuang dan selalu
bersiap siaga menghadapinya dan membawa bekal untuknya seperti pasukan
yang bersiap siaga saat berperang. Karena Syetan snantiasa memerangi
kita dengan segenap tipu dayanya. Sejarah peradaban makhluk sejak alam
diciptakan sampai masa kini semuanya mengalami kemusnahan dan kematian.
Kita hanya tinggal menunggu kapan dia akan datang.
Persiapkan
beramal shaleh, mari slalu berjuang beribadah dalam kehidupan sesuai
jalanNya, yaitu selalu menyertakan Allah dalam kita bekerja,
beraktivitas, banyakin belajar, mensucikan dan membesarkan Allah SWT
dengan sebenarnya, jangan meremehkan apalagi menganggap gak penting
disaat dunia semakin riuh. Perhatikan Firman-Nya, Sunnah-Nya, kisah para
shahabat Shalihin yang terjamin mengikuti Rosulullah SAW sebagai
pegangan kehidupan, lebih fokus dan prioritas. Iqro dalam ayat pertama
yang turun adalah sebuah pertanda besar, harusnya itu yang kita
prioritaskan, mempelajari Risalah Al Islam secara penuh dan utuh,
terutama bagian akidah, tauhid yang snantiasa diincar syetan hingga
status keimanan kita tercabut, yang buat kita gak sadar bila tidak
kritis memahami agama, dan beribadah berdoa memohon pertolonganNya
dengan kesungguhan hati mencari Allah sebenar2nya. Apalagi berkenaan
dengan hadist Rosulullah SAW yang menggambarkan kondisi masa depan umat
Islam, sbb :
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti
sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi
mukmin dan di waktu sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi
menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia." (HR. Ahmad
No. 8493)
Dalam Islam setiap muslim diharuskan untuk memiliki
pengetahuan mengenai ajaran Islam dalam kehidupan sehingga dengan
pengetahuan itulah ia dapat senantiasa menilai apakah sebuah instruksi
patut ia segera laksanakan atau sebaliknya ia kritisi dan tidak taati,
membicarakan, menyebarkan dan mengucapkan sesuatu. (Yusuf Mansyur
Network)